Keprionline.co.id, Nasional – Setidaknya 36 jurnalis terbunuh akibat eskalasi Israel-Palestina menurut laporan Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ). Menurut organisasi tersebut, jurnalis peliput peristiwa di lapangan menghadapi risiko sangat tinggi akibat serangan udara Israel yang menghancurkan.
“Pada 2 November, investigasi CPJ menunjukkan setidaknya 36 jurnalis dan pekerja media termasuk di antara 10.000 orang yang terbunuh sejak perang dimulai pada 7 Oktober,” kata organisasi tersebut, seperti dikutip dari TASS, Jumat (3/11/2023).
Menurut CPJ, para jurnalis harus menjalankan tugas profesionalnya di tengah seringnya gangguan pada layanan telekomunikasi dan pemadaman listrik. Sementara itu, setidaknya 46 jurnalis telah terbunuh di seluruh dunia pada tahun 2023.
Hal itu disampaikan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk pada Kamis (2/11/2023). Setidaknya, 531 orang telah ditahan selama periode yang dilaporkan.
Ketegangan di Timur Tengah berkobar pada 7 Oktober setelah kelompok Hamas Palestina melancarkan serangan mendadak ke wilayah Israel. Hamas menggambarkan serangannya sebagai respons terhadap tindakan agresif otoritas Israel terhadap Masjid Al-Aqsa.
Israel mengumumkan blokade total terhadap Gaza dan melancarkan operasi darat di daerah kantong tersebut. Israel juga melakukan serangan udara terhadap sasaran-sasaran di Jalur Gaza, serta di wilayah-wilayah tertentu di Lebanon dan Suriah. (Red)