Keprionline.co.id, Nasional – Kisah pilu dialami seorang siswi SD di Gresik Jawa Timur berinisial SAH (8).
Masa depannya terancam hancur setelah ia mengalami kebutaan akibat dicolok oleh kakak kelas dengan tusuk bakso.
Kenalakan teman satu sekolah, yang diketahui seorang kakak kelasnya itu di luar dugaan orangtua korban, Samsul Arif (36), ayah korban, mengatakan, kejadian tersebut dialami anak sulungnya pada 7 Agustus 2023.
Ketika itu, putrinya sedang mengikuti kegiatan perlombaan dalam rangka memperingati 17 Agustus yang digelar sekolah.
Korban yang sedang asyik di halaman sekolah pada saat itu, tiba-tiba ditarik oleh siswa yang diduga kakak kelas, ke salah satu lorong yang ada di sekolah.
Korban lantas dimintai uang dengan paksa oleh anak tersebut namun tidak dituruti. Pelaku kesal dan mencolok mata kanan SAH menggunakan tusuk bakso yang mengakibatkan organ penglihatannya terluka.
“Saya bawa ke Rumah Sakit Cahaya Giri di Bringkang, Menganti. Kemudian dirujuk ke Rumah Sakit RSMM Jawa Timur, hingga akhirnya dirujuk lagi ke RSUD dr Soetomo,” ujar Samsul, kepada awak media, Sabtu (16/9/2023).
Sampai saat ini pemeriksaan masih terus dilakukan, dari hasil pemeriksaan medis yang dilakukan pihak rumah sakit diketahui, terdapat bagian syaraf mata yang tidak berfungsi.
Kendati terlihat normal, namun korban dikatakan oleh Samsul tidak dapat melihat.
“Sudah sebulan anak saya tidak sekolah. Mata kanannya kalau dilihat seperti normal, tapi sebenarnya tidak bisa melihat, akibat ditusuk sunduk pentol (tusuk bakso),” kata Samsul.
Atas peristiwa yang dialami tersebut, Samsul menyampaikan, putrinya saat ini mengalami trauma.
“Anaknya masih trauma seperti ketakutan, jadi tidak mau bicara banyak,” ucap Samsul.
Samsul bersama istri sudah berusaha meminta pihak sekolah menunjukkan kamera CCTV yang terpasang di sekolah, dengan maksud untuk dapat mengungkap pelaku yang telah membuat anaknya mengalami kebutaan.
Namun pihak sekolah justru terkesan menutup-nutupi.
“Saya sudah minta tolong pihak sekolah untuk menunjukkan kamera CCTV, tapi tidak boleh. Padahal saya ingin tahu, siapa pelakunya.”
“Anak saya nggak tahu siapa nama pelakunya, tapi tahu wajahnya,” tutur Samsul.
Atas dasar tersebut, Samsul kemudian melaporkan apa yang menimpa putrinya tersebut kepada aparat kepolisian.
Sekaligus ingin mencari keadilan atas apa yang dialami anak sulungnya tersebut, dengan melaporkan kejadian ke Polres Gresik.
“Mohon waktu, masih kita dalami. Termasuk, mengumpulkan bukti-bukti dan memeriksa beberapa saksi,” ucap Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdhan. (red)