Keprionline.co.id, Nasional – Pemerintah terus berupaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Hal itu disampaikan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga.
Menurutnya, peningkatan peran laki-laki dalam pengasuhan anak dan kontrasepsi bisa berpengaruh nyata. Khususnya terhadap penurunan angka kematian ibu dan bayi.
“Kita memang masih dalam pengaruh patriarki yang kuat, namun hal ini optimistis kita bisa perbaiki bersama. Pengasuhan dan pendidikan anak bukanlah tugas ibu semata, tetapi perlu dibagi secara setara antara ibu dan ayah,” kata Bintang, Sabtu (4/11/2023).
Dia menyampaikan bahwa kematian ibu berpengaruh besar terhadap kelangsungan hidup anak. Serta ketahanan keluarga yang ditinggalkan.
Lebih dari 50 persen bayi yang ibunya meninggal saat melahirkan, menurut dia, meninggal sebelum berusia satu tahun. Dengan kata lain, kematian ibu melahirkan akan meningkatkan risiko kematian bayi.
Oleh karena itu, pemerintah menargetkan angka kematian ibu (AKI) dapat diturunkan menjadi 183 kasus per 100.000 kelahiran hidup pada 2024. Termasuk angka kematian bayi (AKB) bisa turun menjadi 16 per 1.000 kelahiran hidup pada 2024.
“Jika melihat data BPS tahun 2020 dimana AKI di Indonesia tercatat 189 per 100.000 kelahiran dan AKB sebesar 16,85 per 1.000 kelahiran hidup. Maka angka ini masih jauh dari target,” ujarnya.
Dia menekankan pentingnya komitmen dan kerja keras semua pemangku kepentingan yang mengampu penanganan masalah perempuan dan anak. Ini untuk mencapai target penurunan AKI dan AKB tahun 2024. (Red)