KEPRIONLINE.CO.ID,NASIONAL-Jagat maya dihebohkan dengan sebuah unggahan yang menghina wafatnya Syekh Ali Jaber. Unggahan tersebut sudah dihapus oleh pemilik akun, namun tangkapan layarnya tetap tersebar.
Mengetahui hal tersebut, polisi turun tangan untuk mengusut postingan tersebut. Tidak lama berselang datang laporan dari pemilik akun yang mengaku unggahan itu bukan buatannya.
Pemilik akun yang masih berusia 14 tahun menyebut akunnya telah diretas. Keluarga bocah tersebut bahkan telah memberikan keterangan ke pihak kepolisian.
Kasatreskrim Polres Sukabumi AKP Rizka Fadhila membenarkan pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terkait peristiwa tersebut. Hasil penyelidikan sementara, akun Facebook yang mengunggah nada penghinaan itu telah diretas.
Rizka mengatakan pihaknya sudah mengumpulkan bukti-bukti lainnya terkait kasus tersebut. Termasuk orang yang diduga meretas akun tersebut.”Ini juga kami sedang lakukan pemeriksaan dari hasil pemeriksaan itu memang sesuai dengan hasil keterangan klarifikasi yang bersangkutan memang untuk akun FB pada saat posting itu memang dia dihack bukan dia yang memposting,” ungkap Rizka, Jumat (15/1).
“Mengenai masalah itu kita juga sudah dapatkan chat-chatan terhadap orang yang diduga menghack akun sedang kita dalami. Termasuk juga untuk menghilangkan akun-nya itu juga orang yang menghack itu karena dia sebelum posting itu sudah kehilangan kendali terhadap akun FB nya itu,” jelas Rizka.
Soal pemilik akun asli, Rizka hanya menyebut seorang siswi SMP berusia 14. Yang bersangkutan tinggal bersama Pamannya.
“Jadi memang nanti kita akan dalami dari hasil message di FB kemudian kontak di hp kita akan dalami lagi hasil siapa orang yang berusaha mengupload atau memposting itu dengan akunnya si anak ini. Anak ini usia 14 tahun dan masih SMP, dia ikut dengan om-nya,” ujar Rizka.
Sementara itu, Kepala Desa Jayanti Sukabumi Nandang buka suara soal unggahan di Facebook berisi penghinaan atas wafatnya Syekh Ali Jaber yang mengatasnamakan salah seorang warganya.
Nandang memastikan unggahan itu dibuat oleh seseorang yang meretas akun media sosial warganya. Orang tua pemilik akun sudah mendatangi kantor desa dengan membawa sejumlah bukti-bukti.
Nandang menjelaskan persoalan itu sudah dilaporkan ke Polres Sukabumi. “Kasusnya sudah dilimpahkan dilaporkan ke pihak polres, keluarga juga meminta kasus itu segera ditangani. Apalagi ibu si anak ini memegang beberapa bukti mengenai bahwa si hacker-nya betul ada infonya orang Cimaja, cuma posisinya ada di Cianjur. Data itulah yang menjadi bekal si orang tua. Bikin laporan kedua kali agar di tangani pihak polres,” tutur Nandang.”Betul itu warga Jayanti, dari malam memang saya sudah memantau. Koordinasi dengan Babin, komunikasi juga dengan rekan-rekan yang ada di grup desa. Terus tadi pagi kebetulan ada orang tuanya ke desa, kemudian diarahkan untuk lapor ke polres. Tinggal beberapa data dan fakta tentang hacker-nya,” ujar Nandang
“Kalau nama aslinya pemilik akun kurang tahu, infonya masih di bawah umur, baru 14 tahun. Beberapa fakta dan buktinya sudah di-print out dan sudah di sampaikan ke pihak polres dan saya sudah mengarahkan kepada orang tuanya memohon untuk segera ditangani,” ucap Nandang menambahkan. (Sumber Detiknews)