KEPRIONLINE.CO.ID, ARTIKEL – Hadirnya revolusi industri merubah sistem interaksi sosial khususnya dalam dunia pekerjaan, Sebelum lahir istilah revolusi industri kita mengenal namanya pra revolusi dimana masa ini seluruh kegiatan pergerakan manusia dilakukan dengan cara manual dan tanpa pbantuan apa – apa seperti mesin.Seiring perkembangan zaman muncul istilah Revolusi industri 01 sampai dengan 04.
Apa itu revolusi industri ?, Revolusi industri lahir abad ke 17 sampai awal abad ke 18 revolusi industri dimulai dengan kemunculan Revolusi Industry 1.0 (mulai hadirnya pabrik-pabrik dan penemuan tenaga uap oleh ilmuwan). Kemudian Revolusi Industri 2.0 pada sekitar pertengahan abad 18 (adanya pemanfaatan tenaga listrik, hadirnya produksi mobil) dan Revolusi Industri 3.0 sejak tahun 1960 (ledakan informasi digital, komputer, dan smartphone).
Setelah revolusi industri 03 munculah nama revolusi 4.0 merupakan salah satu pelaksanaan proyeksi teknologi modern Jerman 2020 yang diimplementasikan melalui peningkatan teknologi manufaktur, penciptaan kerangka kebijakan srategis, dan lain sebagainya. Ditandai dengan kehadiran robot, artificial intelligence, machine learning, biotechnology, blockchain, internet of things (IoT),serta driverless vehicle.
Bidang pendidikan sangat berkaitan dengan Revolusi Industri 4.0 yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pola belajar dan pola berpikir serta mengembangkan inovasi kreatif dan inovatif dari peserta didik, guna mencetak generasi penerus bangsa yang unggul dan mampu bersaing.( sumber Shintya Gugah Asih Theffidy Asisten Ombudsman RI Perwakilan Lampung ).
Dengan situasi Pandemi Covid 19 yang saat ini yang melanda seluruh dunia termasuk indonesia kehadiran revolusi 4.0 sangat membantu sistem pembelajaran jarak jauh walupaun masih memiliki dampak negatif kepada dunia pendidikan karena faktor masih banyaknya siswa yang tidak memiliki android dan kurangnya akses internet ke beberapa titik pelosok di Indonesia.
Walaupun ada dua faktor keterbartasan, Pemerintah indonesia harus mengeluarkan kebijakan untuk tetap melakukan sistem pembelajaran secara daring atau virtual untuk mempercepat memutus matai rantai penyebaran covid 19 di kluster sekolah.
Tentu kebijakan ini menjadi fenomena baru untuk dunia pendidikan termasuk tenaga pengajar dan siswa, dan mau tidak mau pengajar maupun peserta didik dipacu untuk memahami setidaknya penggunaan teknologi digital. Di sisi lain peserta didik juga dipaksa untuk mengeksplor teknologi dan informasi dan menyalurkan kreatifitasnya melalui inovasi-inovasi dalam tugas-tugas yang diberikan.
Kehadiran pandemi Covid 19 saat ini memberikan dampak positif pada semua dunia termasuk dalam dunia pendidikan, karena situasi ini pemeritah memutuskan untuk melakukan pembelajaran secara daring atau virtual, dengan kebijakan ini tenaga pengajar dan siswa dituntut memahami teknologi dan informasi serta cara mengimplementasikannya.
Di balik hal tersebut peserta didik dituntut untuk mampu menyesuaikan diri dan memanfaatkan Pendidikan era Revolusi 4.0 dengan menerapkan internet of things (IoT). Sehingga dapat mengembangkan kreatifitas dan inovasinya melalui tugas bersama (kolaborasi), tugas individu maupun project tertentu yang bermanfaat di tengah situasi wabah ini.
Jadi pada notabenenya pandemi Covid 19 bukan penghalang untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia karena dengan pemamfaatan dunia teknologi melalui revolusi industri 4.0 kita bisa melakukan sistem pembelajaran terbaru yaitu dengan cara daring atau virtual, tidak ada lagi alasan pandemi covid 19 dalam penerapan pendidikan kearah yang lebih baik, tetapi masa pandemi Covid 19 menjadi motivasi untuk memahami hal baru saat ini, seperti mempelajari perkambangan revolusi industry 4.0 .( Nur Rohmah, S.Pd.SD Guru SDN 8 Wonosari ) .