Keprionline.co.id, Batam – Dj Stevanie, korban pengeroyokan oleh empat orang pekerja warga negara Vietnam yang terjadi di First Club, pada Sabtu, 7 Juni 2025 sekira pukul 01.40 wib, telah berdamai dengan pihak tersangka yang diwakili Akau. Kepada Keprionline, Stevanie mengatakan perdamaian itu terjadi pada Senin, 9 Juni 2025. Perdamaian diatur oleh Akau sebagai wakil dari para WNA Vietnam. “Akau-lah. Kan dia yang mambahas perdamaian ini terus,” kata Stevanie, Rabu, 10 Juni 2025. Selain dari permintaan dari Akau, Stevanie mengatakan perdamaian itu terjadi karena juga permintaan dari keluarganya, dengan alasan kesehatan dan kenyamanan Stevanie.
Ketika ditanya apakah dalam perdamaian tersebut ada rencana untuk menarik laporan pengaduan terhadap tersangka dari Polsek Lubuk Baja, tempat Stevany melaporkan? Stevanie mengatakan, “Ada!” Sebagai bentuk perdamaian, pihak perwakilan WNA Vietnam telah mengganti biaya perawatan, dan sagu hati.
Juni Ardi, kuasa hukum Stevanie membenarkan adanya perdamaian tersebut. “Itu hak klien kami untuk melakukan perdamaian,” kata Juni Ardi. Akan tetapi perihal pencabutan pengaduan dan rencana Restorasi Justice, kata Ardi itu adalah ranah kepolisian. Sebagai pengacara Stevanie, mereka hanya bisa melengkapi dokumen yang menjadi persyaratan Restorasi Justice (RG). “Perihal proses hukum apakah berlanjut setelah perdamaian, silahkan ditanyakan langsung kepada pihak kepolisian,” kata Juni Ardi.
Ketika Keprionline menghubungi Akau, baik melalui pesan whatsapp dan telepon selulur, Akau tidak memberi tanggapan.
Mengapa Akau sebagai perwakilan WNA Vietnam dan apa kaitannya dengan para WNA Vietnam?
Diduga kasus pengeroyokan terhadap Stevanie ada unsur perasaan kecintaan. Akau diduga memiliki hubungan dengan salah satu tersangka yang kini menjadi buron. Sedangkan DJ Misa suka kepada salah seorang DJ laki-laki yang notabene teman Stevanie. Usai Stevanie selesai perform di stage DJ, ia dipanggil ke kursi VIP di mana Akau sudah duduk di sana. Tak berapa lama berselang, Stevanie disuruh meminta maaf kepada para tersangka. Akan tetapi Stevanie justru dipukuli. Tak hanya di situ, pengeroyokan kembali terjadi di area parkir First Club ketika Stevanie hendak pulang.
Usai membuat laporan di kepolisian, kepada Keprionline, Stevanie mengatakan bahwa kasus pemukulan terhadap dirinya bermula dari masalah temannya dan menyeret-nyeret namanya. “Masalah selisih paham sebenarnya. Masalah teman saya; saya terbawa-bawa,” kata Stevanie. (Nila)






