Keprionline.co.id,—Atap Gedung Heritage yang didirikan tahun 1930 yang dijadikan Pusat Kebudayaan Jawa Barat yang terletak di jalan Naripan Kota Bandung, sebagian atapnya roboh.
Robohnya sebagian atap Gedung Heritage tersebut terjadi pada Senin, Sore, (28/10/2024), saat itu sedang digelar pameran lukisan karya AR Soedarto dan pameran batu mulia karya Miko.
“Saat kejadian, ada sekitar 40 karya lukisan saya dan ada 10 karya Pak Miko berupa batu mulia. Untuk lukisan ada yang sobek dan bolong akibat terkena atap yang roboh,” ungkap Soedarto.
Soedarto bersama seniman lainnya merasa kehilangan dengan robohnya bangunan tersebut karena selama ini Gedung Pusat Kebudayaan menjadi tempat mereka berkiprah.
“Teman-teman perupa sempat ngobrol, mereka akan kehilangan sekali dengan situasi seperti ini. Gedung ini satu-satunya wadah yang diharapkan seniman-seniman Bandung sebagai tempat berkiprah,” papar Soedarto.
“Kita sangat kehilangan, kami selaku seniman tentunya sangat berharap agar Pemprov Jabar segara melakukan perbaikan, harapnya.
Plh Kadisparbud Jabar Yuke Mauliani Septina mengatakan, Disparbud bersama Dinas Perumahan dan Permukiman Wilayah (Disperkim) Provinsi Jabar akan melakukan asesmen terhadap Gedung Pusat Kebudayaan yang roboh sebagian atapnya, Senin (28/10/2024) sore tersebut.
Namun, menurut Yuke , Gedung Pusat kebudayaan tersebut merupakan Gedung Heritage, maka pihaknya akan melakukan koordinasi dan meminta izin kepada Balai Pelestarian Kebudayaan Kementerian Kebudayaan RI.
Jadi kedatangan kita hari ini ke Gedung Pusat Kebudayaan, untuk melakukan asesmen dan menghitung serta mengalkulasikan kondisi bangunan, sebelum dilakukan perbaikan oleh Disperkim.
“ Kita akan lakukan perbaikan secepatnya, setelah koordinasi dan ada izin dari Balai Pelestarian Kebudayaan Kementerian Kebudayaan RI. , kata Yuke di Gedung Pusat Kebudayaan, Kota Bandung. Selasa (29/10/2024).
Gedung Pusat Kebudayaan di Jalan Naripan, Kota Bandung, memang usianya sudah cukup tua yang didirikan tahun 1930 dan biasa digunakan oleh para seniman untuk melakukan pameran dan pertunjukan seni hingga saat ini.
Pemprov Jabar secepatnya memperbaiki atap dan plapon yang rusak , agar dapat dipergunakan kembali oleh pelaku seniman dan budayawan beraktivitas, tandasnya. (ahw/red).