Keprionline.co.id, Batam – Walaupun cuaca hujan, tidak menghambat rekan-rekan media cetak-elektronik-online yang yang bersimpati dengan perkara Gordon Silalahi untuk meliput. Sayangnya sidang tidak jadi digelar, sehingga pekerja pers saru persatu meninggalkan kantor Pengadilan Negeri (PN) Batam, Selasa (2/9).
“Untuk keseluruhan sidang perkara pidana hari ini tidak gelar, ” kata Gunawan petugas keamanan di PN Batam.
Dari pantauan di lapangan, perkara Gordon Sialahi, menyita perhatian masyarakat di Batam, karena perkaranya terkesan dipaksakan. Dukungan dari Ketua Paguyupan Marga, paguyupan kesukuan hingga Ketua Mahasiswa Batam dan Kepuluan Riau bersimpati mengawal kasus Gordon.
“Seharusnya disaat sidang pembacaan dakwaan pada Selasa (26/8), Jaksa Penuntut Umum harus memberitahu ke Majelis Hakim bahwa minggu depan, atau maksudnya hari ini Selasa (2/9) HUT Adhyaksa. Paling tidak beberpa hari sebelumnya, dari Jaksa harus memberitahu Pelayaanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di PN Batam, ” terang Anrizal SH salah satu pengacara Gordon kepada sejumlah wartawan di lingkungan PN Batam, Selasa (2/9).
Anrizal juga menambahkan, pihaknya hingga saat ini masih menunggu penyerahan BAP lengkap dari Kejaksaan Negeri Batam.
“Menjadi tanda tanya bagi kita, kenapa hingga hari ini BAP lengkap dari Kejaksaan belum kami terima , padahal pada saat pembacaan dakwaan, sudah kita mohonkan dipersidangan dan juga secara tertulis kita ajukan di hari Rabu (27/8),” ungkap Anrizal.
Belum didapatkannya BAP lengkap terkait perkara Gordon Silalahi menimbulkan tanda tanya besar bagi pengacra.
“Berdasarkan BAP lengkap inilah kita bisa tahu, keterangan yang diberikan saksi-saksi benar adanya atau diduga Keterangan bohong. Dari sinilah kita bisa telaah perkara ini dipaksakan atau kriminalisasi, ” terang Anrizal.
Lebih terang Anrizal berharap, semua orang-orang yang tersangkut dalam perkara ini dapat dimintai keterangan dipersidangan, jangan sampai keterangan tersebut dibacakan
“Kalau keterangan para saksi dibacakan, pantas kami menduga perkara ini menjadi pertanyaan besar,” tutup Anrizal. ( Nila).






