Pernahkah Anda mendengar istilah Interprofessional Education? Mungkin bagi sebagian orang hal ini sungguh terlihat asing di telinga ataupun jarang mendengar istilah ini. Hal ini wajar saja mengingat saat ini kegiatan tersebut sudah mulai gencar dicanangkan oleh setiap instansi kesehatan terutama sekali dalam bidang pendidikan.
Dengan adanya program tersebut maka diharapkan bisa meningkatkan kemampuan setiap tenaga kesehatan walaupun profesi mereka berbeda-beda. Apakah Anda memahami apa yang dimaksud mengenai Interprofessional Education?
Secara umum, interprofesi adalah dua profesi atau lebih yang terkait dengan belajar dan mempraktekkan kompetensi interprofessional yaitu kerja sama, komunikasi, etika atau peran professional termasuk usaha penyatuan aktivitas interprofesi. Interprofesi ini berbeda dengan multi profesi dimana multi profesi adalah dua profesi atau lebih yang bekerja secara berdampingan sesuai dengan area kerja masing-masing untuk suatu tujuan.
Interprofessional Education atau yang biasa disingkat dengan IPE yaitu suatu pembelajaran dalam bidang kesehatan mengenai model pendidikan, pelatihan, pengajaran dan pembelajaran dimana terdapat dua atau lebih mahasiswa profesi kesehatan yang berbeda melaksanakan pembelajaran interaktif bersama dengan saling belajar mengajar dan bekerja sama secara efektif dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan kolaborasi interprofessional dan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan pasien.
Tujuan utama dalam Interprofessional Education bertujuan untuk mendorong mahasiswa profesi kesehatan bertemu dan mengenal peran serta berinteraksi dengan profesi kesehatan yang lain, sehingga diharapkan nantinya mahasiswa yang mempelajari hal ini mampu berkolaborasi dengan baik bersama profesi yang berbeda-beda saat proses perawatan pasien dalam dunia profesi sesungguhnya.
Pembelajaran IPE ini juga bertujuan menyiapkan seluruh mahasiswa tenaga kesehatan bekerja sama demi tujuan umum pembangunan sistem pelayanan kesehatan pasien yang lebih baik, lebih aman dan berorientasi pada populasi ataupun komunitas.
Menurut Sullivan (2015) maksud dari pelaksanaan IPE adalah bahwa para mahasiswa dengan latar belakang profesi yang berbeda berlatih sampai tingkat penuh dalam pendidikan dan pelatihan mereka, serta dalam prosesnya mengeksplorasi batasan dari praktik yang mereka lakukan.
Pada saat yang sama, mereka nantinya juga akan mempelajari bagaimana memiliki hubungan interprofessional yang efektif melalui berbagi keterampilan dan pengetahuan kolaboratif. Unsur pengetahuan kolaboratif ini meliputi tanggung jawab, akuntabilitas, koordinasi, komunikasi, kerjasama, ketegasan, otonomi, saling percaya dan rasa hormat.
Bila diperhatikan secara seksama, IPE ini memberikan keuntungan antar profesi dalam melakukan pelayanan kesehatan dengan hasil akhir yang baik pula, dalam hal ini mampu mengurangi lama rawatan ataupun rawat jalan pada pasien. Namun, untuk melaksanakan hal ini tidak semua tenaga kesehatan memiliki pengetahuan yang sama serta masih adanya sifat superioritas maupun inferioritas dan tingginya sifat ego antar profesi kesehatan yang berbeda sehingga IPE ini sulit untuk dilakukan dengan maksimal.
Agar kegiatan pelaksanaan IPE ini bisa berjalan dengan maksimal, butuh adanya kerja sama yang baik antara instansi pendidikan dengan mahasiswa yang saat ini masih menempuh pendidikan sehingga nantinya kegiatan ini bisa diterapkan ketika mereka menghadapi pasien bersama dengan para tenaga kesehatan dengan profesi yang berbeda-beda.
Kunci utama dalam keberhasilan IPE selain skill maupun pengetahuan yang baik, para profesi yang berbeda harus dapat meredam egonya masing-masing sehingga pelaksanaan IPE bisa berjalan dengan baik dan terarah.