KEPRIONLINE.CO.ID, KEPRI ~ Sejumlah tiga puluhan mahasiswa kembali lakukan demo dan geruduk Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau hari ini, Senin, ( 18 \ 12 ).
Mahasiswa yang berdemo terdiri dari sejumlah mahasiswa dari Stisipol dan Aliansi Mahasiswa Peduli Bea Siswa menuntut transparansi dan kejelasan proses penerimaan bea siswa.
Kordinator aksi demo, Samsudin H dalam orasinya mengatakan, “Hasil kajian kami, ada temuan-temuan yang kami simpulkan yaitu adanya dugaan penerima bea siswa yang tidak sesuai dengan persyaratan penerima bea siswa yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan.
Kemudian adanya temuan bahwa pegawai honorer di Dinas Pendidikan Kepri yang mendapat bea siswa tidak mampu yang dalam penilaian kami bahwa pegawai honorer tersebut mendapat honor per bulan dari Disdik.
Hasil pengumuman bea siswa pada jalur berprestasi kami mendapatkan data bahwa penerima bea siswa paling rendah dengan nilai IPK 3,55. Sementara terdapat nama beberapa mahasiswa yang justru nilai IPK nya di atas 3,68, 3,58, 3,56 dan 3,59 yang dinyatakan tidak berhak,” katanya.
Dalam demo kali ini mahasiswa menuntuk Kadisdik agar dicopot.
“Kami semua meminta agar Kadisdik Kepri dicopot dan diganti kareba tidak becus menangani bea siswa. Kami juga meminta agar pengumuman hasil bea siswa yang dikeluarkan oleh Disdik agar dibatalkan,” lanjut Samsudi.
Demo ini dijaga ketat oleh satuan dari kepolisian resort Tanjungpinang. Sempat terjadi bentrok antara mahasiswa dan aparat karena aparat menilai mahasiswa berbicara tidak sopan yang menyebabkan kedua kubu terpancing emosi. Seorang mahasiswa stisipol Jasman terluka di bagian belakang telinganya.
Kadisdik Kepri, Drs. Arifin Nasir bersedia menemui para pendemo dan mencoba berdialog dengan mereka.
“Adik-adik ku sekalian, semua tuntutan kaluan saya tampung dulu. Izinkan kami mempelajarinya dulu,” katanya yang disambut teriakan ketidakpuasan mahasiswa.
Suasana sempat kembali memanas dan aksi dorong terjadi lagi. Seorang pegawai Disdik, Mardiana jatuh pingsan diduga karena tidak kuat melihat aksi dorong ini.
Saat ini pihak Disdik sedang mempelajari tuntutan para mahasiswa dan mahasiswa pun membubarkan diri. (KEPRIONLINE/TANJUNGPINANG/GIBSON MANURUNG)